Selasa, 17 Desember 2013

HATI YANG LAPANG


Saya berbicara di depan umum ini, karena saya ingin menjelaskan makna tentang hati yang lapang. Bagaimana cara bisa bersifat lapang pada era yang modern ini.
Hati yang lapang sangat kita butuhkan dalam hidup ini supaya kita bisa mensyukuri limpahan rahmat Allah SWT yang melimpah ruah. Manakala hati tidak lapang sangat sulit baginya untuk bisa mensyukuri.
Seperti seekor badak yang dihinggapi seekor burung kecil yang hinggap di badannya, tapi ia tidak merasa terganggu karena tidak mengganggapnya sebagai musuh. Justru dengan adanya burung tersebut membantu membersihkan kotoran-kotoran yang ada di badannya. Seandainya badak tadi menganggap sebagi lawan, kalaupun menang tidak akan ada artinya, karena lawannya yang tidak sepadan.
Kita sering merespon hal-hal kecil yang menghampiri dengan sikap yang berlebihan, sehingga menjadi tidak adil. Semestinya responnya proporsional sesuai dengan kadar masalah itu. Masalah kecil dibesar-besarkan lama kelamaan akan menjadi benar-benar besar, karena kita yang menganggap besar. Harusnya ketika masalah itu kecil, respon kita juga kecil saja, sederhana, jangan terlalu dibesarkan.
Ketika orang lain yang menurut kita tidak sesuai dengan keinginan, tidak harus juga direspon dengan negatif ataupun berlebihan. Boleh jadi dengan hal tersebut justru menjadikan kita menjadi lebih peka. Mari kita evaluasi berapa banyak kita sering memperbesarkan masalah, padahal itu hanya persoalan sepele. Begitu juga ketika masalah dianggap besar, maka akan terasa besar masalahnya, tapi manakala masalah itu dianggap kecil maka terasa kecil juga. Suasana silaturahmi bisa menjadi rusak seandainya terjadi respon yang tidak proporsional, sehingga suasana tidak sesuaiseperti yang diinginkan.
Jika hati lapang, maka masalah sebesar apa pun akan direspon dengan proporsional saja. Perumpamaannya seperti seseorang yang memasukkan garam ke dalam air di dalam gelas, maka air di gelas akan terasa asin, tapi begitu garam tadi dimasukkan ke dalam kolam maka tidak akan terasa sama sekali asinnya. Artinya semakin luas, lapang, legowo hati ini, akan semakin bersyukur dan menikmati hidup ini, maka pertolongan Allah SWT akan semakin mudah datang.
Proporsional dalam setiap keadaan maka segalanya akan lebih baik. Tapi harus juga diingat jangan sampai meremehkan, karena ada kalanya kalau masalah itu memang membutuhkan jalan keluar yang sulit. Jangan sampai juga mempersulit karena nantinya hanya akan membahayakan
Harapan saya agar kita semua bisa melapangkan dada, dalam setiap hal. Terlebih pada hal merespon kita untuk marah atau dendam. Karena Allah akan memberikan kemudahan pada kita semua. Maka dari itu mulai hari ini kita intropeksi diri.
Akhir kata, saya ucapkan banyak-banyak terima kasih dan sukses selalu buat kita semua.

0 komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top